Pasukan 19, Sang Pewaris Mojang Sunda

Dan inilah masa depan kami yang lainnya, semua berharap agar mereka mampu mengikuti jejak kakak-kakaknya yang selalu gigih untuk mengharumkan rumah mereka, PASKIBRA Satuan SMPN 1 Cileunyi Kab. Bandung

Pasukan yang selalu tampil baru.

Mojang Sunda dan Satria Pegasus adalah sebuah karya yang nyata

Pasukan 17

Mereka adalah yang disebut sebagai pelaku sejarah, mereka lahir dengan nampak sempurna dan sampai pada penampilan terakhir mereka, mereka begitu menyita banyak pandangan mata.

Pasukan 18, Sang pewaris Satria Pegasus

Pasukan ini terlahir pada saat semuanya menjadi yang terbaik dan mulai pulih, adalah tantangan yang selalu mereka hadapi di arena perlombaan.

Saat Upacara Penaikan Bendera

Bagian terbesar dalam kiprah kami adalah selalu membuat Sang Merah Putih tetap melambai dengan eloknya di atas tiang tertinggi.

Rabu, 31 Juli 2013

Apakah Masih Ada Seorang Prajurit Yang Murni atas kePASKIBRAannya ?

Ironi, sepertinya itu adalah kata yang tepat untuk disampaikan pada kondisi sekarang, ketika semua berlomba untuk mencari kejayaan, kekayaan dan ketenaran serta berlomba untuk menjadi manusia angkuh yang dengan ke angkuhannya menginginkan kedudukan tertinggi “didunia” yang penuh dengan perang dingin dan hangat ini. Adalah kerinduan tentang anak negeri yang tetap memegang teguh persatuan antar satuan yang ada dan antar manusia-manusia pertiwi, sepertinya itu adalah kerinduan yang teramat sulit untuk bisa memandangnya kembali. Banyak diantara mereka yang memandang hal ini sebagai hal yang wajar dan mengatasnamakan gejala semacam ini sebagai “Berbedaan adalah sesuatu yang indah atau dalam bahasa agama disebutkan, perbedaan adalah rahmat”, indah apanya ? indah karena permusuhan yang tak kunjung usai ?!, perlu diingat juga, permusuhan dan persaingan adalah hal yang tidak harus kita samakan. Memag, permusuhan dan persaingan memiliki pekerjaan yang sama, hanya saja ini adalah dua hal yang sangat bersebrangan, persaingan memang sangat dianjurkan, tapi permusuhan ? capek deh, hari gini nyari musuh ?. Ini bukan hanya sekedar omong kosong yang sulit untuk dibuktikan, beberapa waktu yang lalu dan sampai dengan saat ini kondisinya tidak lebih baik daripada masa lalu yang pelaksanaan event perlombaan tidak sebanyak saat ini, kalo urang sunda bilang, perlombaan jaman sekarang “Enggeus balatak”. Saya sendiri tidak munafik, sayapun sama dengan yang lainnya, saya adalah bagian dari manusia pelaku dan penikmat perlombaan yang ada. Hanya saja, saya sangat menghindari perang dingin atau panas yang kemungkinan terjadi, pikiran saya sederhana, saya hanya ingin ikut serta dan larut pada jargon “Dengan diadakannya bla bla bla, mari kita jalin bla bla bla”* ( pikirannya terlalu keren ya ? biarin :p ) yang selalu terpampang ditempat tertinggi dan mudah untuk dilihat banyak orang. Ya, jargon hanyalah sebatas jargon yang hanya menjadi penghias dan pemanis dalam setiap event yang dilaksanakan, tapi aplikasinya ? oke, ada juga sih yang benar-benar menghayati dan mengaplikasikan jargon yang terpampang itu, tapi nampaknya mereka adalah kamu minoritas, miris.

Ketika ditanya ,”Di PASKIBRA, hal apa yang menyebabkan kalian merasa gagah dan bangga ? A). Pakian lomba B). Pakaian upacara”. Kira-kira jawaban mana yang akan dipilih ? jika diantara anda ada dan banyak memilih poin B, maka anda harus berbangga atas pilihan yang anda pilih karena anda adalah bagian dari pewaris jiwa nasionalisme yang isme itu tetap tejaga dan menancap dengan kokohnya ditempat yang sangat terlindungi, di jiwa. Namun, jika yang dipilih adalah poin A, maka sebaiknya anda mempertanyakan kembali tentang tujuan anda hidup didunia PASKIBRA. Ya, ini memang terlalu sederhana jika harus dijadikan sebagai tolak ukur kemurnian seseorang atas KePASKIBRAannya, tapi setidaknya ini bisa memberikan gambaran kepada kita semua atas fenoma yang terjadi saat ini, sekalipun gambaran itu sekalipun sedikit. Tepat hari ini, hari ini adalah hari dimana  kita telah memasuki bulan yang dinamakan bulannya PASKIBRA, kenapa ? karena dibulan inilah identitas kita sebagai Anak PASKIBRA dipertaruhkan dimuka ibu pertiwi, dan karena dibulan inilah kita melaksanakan hajat yang besar-besar yang dirayakan oleh para manusia pertiwi. Buktikan, jika anda adalah seorang yang memilihi poin B diatas, jika ketika akan mengikuti perlombaan anda selalu memberikan kekuatan yang full, maka ketika saat ini berikan kekuatan itu melebihi kekuatan full untuk mengawal berkibarnya Sang Merah Putih di tiang tertinggi.

Pada dasarnya, antra upacara dan perlombaan adalah dua sisi yang tidak mungkin kita pisahkan, dan itu adalah bukan pilihan untuk kita. Bukan tidak boleh mengikuti perlombaan, yang tidak boleh dan perlu kita hindari adalah efek setelah mengikuti perlombaan yang terkadang menjadi hal yang mengertikan, deep thinking please.

Maka, apakah masih ada seorang prajurit yang murni atas kePASKIBRAannya ? saya pikir ada, dan itu banyak, semoga.


Ini hanya opini saja, semua bebas untuk mengecam dan menyetujui. Keep calm and positive thinking :D