Oleh : Yunisa Fazriati
Satu kata. Mereka.
Aku pernah berfikir
tentang
bagaimana rasanya kehilangan mereka. Mereka begitu nyata, begitu indah,
begitu
ada, dan begitu ajaib. Tuhan telah
memberikan yang terbaik untuku bila ku ingat mereka. Kenangan, tawa,
sedih,
kemarahan, kesusahan, kebencian. Aku luapkan pada Mereka.
Compang-camping
kehidupanku bersama mereka. Ini terlalu sulit untuk ku tulis, ku cerna,
ku
bayangkan. Sudah seribu lebih kenangan yang mereka beri untuku. Bahkan
seribu
lembar kertas pun tidak cukup menampung semuanya. Sudah
kubilang, ini terlalu sulit.
Ada satu cerita, dimana
mereka
terkadang mengabaikan apa yg seharusnya mereka fikir. Persahabatan. Kata
demi
kata aku tulis di kertas ini, hanya untuk mereka. Wajah
mereka yang setiap hari kulihat,
pembicaraan mereka yang setiap hari kudengar, kulit mereka yang setiap
hari aku
sentuh. Apa itu semua akan kembali? Apa itu akan tetap terjadi? Tidak
lama lagi
aku akan berpisah dengam mereka. Berpisah dengan wajah-wajah itu,
berpisah
dengan pembicaraan-pembicaraan itu, berpisah dengan kulit-kulit itu.
Bahkan aku
tidak tau kapan waktu mengembalikan itu semua.
Menurutku waktu akan
mengembalikannya, tapi tidak seperti semula.
Yang pertama itu indah, yang pertama itu abadi. Apa mereka
mengenangku? Apa
mereka berfikir sama sepertiku? Kami sudah terlalu dekat, ini tidak bisa
ku
lepas, aku ingin terus seperti ini. Bersama mereka, selalu bersama
mereka. Mereka.
17’
0 komentar:
Posting Komentar