Kamis, 23 Agustus 2012

Janji Roda (Kehidupan)



Semua tahu dan mengetahui tentang  eksistensi/keberadaan dari sebuah benda yang berbentuk bundar dengan dipenuhi kerangka penyangga didalamnya sebagai bentuk dari sebuah kekuatan, masing-masing orang memperlakukan dia dengan sangat beragam, ada yang memperlakukan dia sebagai alat permainan dan teman bermain ketika masa kecil, dia diajak berputar dan berlari, ada pula yang mempelakukan dia sesuai dengan fungsi dari penciptaan benda tersebut yaitu sebagai alat pendukung agar benda yang lain bisa berjalan dengan mudah, baik digunakan pada kendaraan atau alat pendukung yang lainnya. Sebagai contoh, pernah melihat delman ? dia digunakan disana sebagai sebuah benda yang membantu pak kusir menjalannkan tugasnya, lalu pernah melihat becak ? dia digunakan disana sebagai sebuah benda utama dalam membantu tukangnya melayani seorang pelanggan. Sudah ketebak ? dia adalah roda, sebuah benda yang keberadaannya sangat dibutuhkan dan sangat bermanfaat untuk bisa mempermudah sebuah pekerjaan atau aktifitas. Secara pengertian, Roda adalah objek berbentuk lingkaran, yang bersama dengan sumbut didalamnya, yang dapat menghasilkan suatu gesekan kecil dengan cara bergulir (sumber : wikipedia indonesia -edit-)
            Jika hidup dibagi dalam beberapa episod, nampak terlihat dan terasakan ketika indera kita merasakan bagaimana manisnya kehidupan yang kerap kita jalani, merasakan bagaimana nikmatnya tersenyum yang mengembang, merasakan bagaimana bugarnya tubuh yang sehat, merasakan betapa bahagiannya ketika kita mampu mencapai harta dan harap yang diinginkan, dan beribu kenikamatan lain yang mungkin telah kita dapatnya dan rasakan saat ini, tentu dengan proses yang panjang dan terkadang terasa menyakitkan. Namun tidak adil rasanya jika hidup yang kita lalui selalu semanis yang kita impikan, kenyataan yang terjadi adalah manisnya hidup terkadang membuat tangan memegang erat kepala karena kepahitannya, nikmatnya senyum terkadang berubah dengan gigitan bibir yang berusaha menahan tangis, bugarnya tubuh terkadang terasa sangat menyiksa sehingga untuk berdiri pun adalah sebuah hasil terbaik, harta yang banyak terlalu cepat pergi dari keterlambatan kita untuk mendapatkannya, lalu bagaimana dengan harapan-harapan yang lain ? dia pun kadang tak sudi untuk menyapa dan menyentuh pada kehidupan kita, apakah karena Tuhan yang justru tidak adil atas kenyataan hidup yang kita alami ? SANGAT TIDAK SEPERTI ITU ! dan itu hanya episod hidup. Dik, ketahuilah, inilah kehidupan ! kadang kita berada pada masa ketika lisan kita tak henti-hentinya mengucap kalimat syukur atas segala kebahagiaan dan kenikmatan yang diberikan, dan terkadang lisan dan tubuh ini menggunjing,  mengeluh lalu marah atas derita hidup yang didapatkan.
Dik, jika kebahagiaan dan kenikmatan hidup adalah bagian atas dari sebuah roda maka penderitaan dan pahitnya hidup adalah bagian lain yang berlawanan dari sebuah kebahagiaan dan kenikamatan. Dik, tahukan prinsip kerja sebuah roda ? ya, dia akan berputar sesuai dengan masa dan kehendak yang memutarnya, dan itulah janji roda (kehidupan) yang tidak akan berhenti berputar !. Tugas kita hanyalah mengikuti kemana roda kehidupan berputar dan kemana roda tersebut berhenti, adalah insan terbaik yang mampu selalu bersyukur lalu bertanggung jawab atas segala kebahagiaan dan kenikmatan hidup yang didapatkan, adalah insah yang kuat nan tangguh yang mampu menerima segala kenyataan hidup yang dialami  dan dia segera bangkit lalu berlari dari jatuh yang terasa menyakitkan.  
Dik, mari kita buat lisan kita sibuk dan jangan biarkan dia berhenti untuk mengucap syukur atas kebahagiaan yang kita alami dan mari kita segera bangkit lalu berlari dari keterpurukan hidup yang dialami, akan nampak sebuah cahaya terang dibalik kegelapan, akan nampak langit indah nan berwarna yang memanjakan mata dibalik hujan badai dan akan nampak suasana sejuk nan segar dari dahaga dan kemarau panjang yang kita rasakan. Dik, aku titip setiap kata ku di qalbu mu yang paling dalam, dan segera bumikan dalam sebuah kerja nyata, tetap terimalah hidup beserta dengan kenyataan yang ada walaupun hati sangat menolak keberadaannya. Dik, tersenyum dan berbahagialah karena roda telah berjanji, bahwa dia akan terus berputar sampai pada masanya dia berhenti berputar.

0 komentar:

Posting Komentar